Saturday, March 12, 2011

SAATNYA PERGURUAN TINGGI DI BIMA BERBENAH Untuk Menjawab Kompetisi Global

Tulisan ini merupakan sumbang saran Untuk Kota Bima Ku Tercinta, khususnya kepada Perguruan Tinggi dalam merubah tatanan Campus Birocracy and Policy agar bisa lebih bermakna bagi intelektual muda yang sedang menggeluti dunia Perguruan Tinggi. Tulisan ini admin posting setelah meminta persetujuan dari sang Penulis Sdr. Julkarnain, MM.Par. Thank's for all


         Kata Globalisasi adalah sebuah kata yang menjadi “Momok” bagi siapapun, termasuk bagi mereka yang ingin maju, yang memiliki pandangan serta rencana strategis dalam menghadapi kehidupan sekarang ini, apalagi bagi mereka yang hanya duduk diam menunggu sesuatu yang datang dengan sendirinya, menanti nasib yang digariskan, apalagi mereka yang tidak memiliki pandangan serta rencana-rencana masa depannya. Sungguh globalisasi adalah sesuatu yang sangat menakutkan bagi kehidupan mereka. Masih adakah Intelektual Muda kita “ apa yang seharusnya aku sumbangkan dan apa yang seharusnya aku berikan bagi negeri yang aku banggakan ini dan bagi Dou Labo Dana Mbojo tercinta..? “ Namun apa tanggapan para intelektual muda kita dengan Globalisasi,,? Tidak banyak dari mereka yang mencoba memaknai apa itu globalisasi, dan jarang dari mereka yang mau mempersiapkan dirinya untuk menghadapi globalisasi, apalagi menempa dirinya untuk bersaing, karena sungguh mereka tidak tau dampak dari berlakunya globalisasi ini.
        Salah satu jawaban dari permasalahan ini adalah perguruan Tinggi. Perguruan tinggi adalah wadah dimana berkumpulnya para intelektual muda, yang nota bene tempat dimana mereka menuntut ilmu, berbaur dan berorganisasi, namun apakah sebuah lembaga formal yang bernama Perguruan Tinggi itu telah memiliki konsep-konsep yang handal untuk ditransformasikan kepada para intelektual muda kita,,? Apakah Perguruan tinggi telah mempersiapkan Sumber Daya Manusia pendidik (Dosen) yang mempunyai kapabilitas dan berdedikasi tinggi sebagai tanggumg jawab moral nya untuk mencerdaskan para intelektual muda,,? Atau kah mungkin masih ada perguruan tinggi yang hanya mengejar materi dari para inteketual muda dan tidak memberikan keseimbangan atas materi itu dengan kualitas yang perguruan tinggi berikan kepada intelktual muda,,? Bahkan ironinya, masih ada perguruan tinggi yang menghasilkan para intelektual muda itu dengan Zero Result Academic (Out Put Nihil). Jika seperti ini yang terjadi, apa yang bisa kita harapkan kepada para intelektual muda Bima sekarang ini,,? Bagaimana tanggung jawab Perguruan Tinggi terhadap TRI DHARMA, yang seharusnya mampu di aktualisasikan oleh Out Put nya,,? Apalagi menghasilkan para intelektual muda yang mampu berkompetesi di era Globalisasi ini.
        Perguruan tinggi seharusnya jeli melihat dan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas Organisasi nya, yang mampu merancang persiapan kegiatannya yang strategis, merancang berbagai sumber-sumber lainnya yang mendukung serta menjamin tercapainya tujuan Perguruan Tinggi.
        Kesiapan lain yang perlu juga dirancang oleh sebuah organisasi Perguruan Tinggi dalam mencapai tujuan organisasinya adalah faktor internal yang termasuk didalamnya adalah kesiapan Sumber Daya Manusia, Kemudian faktor eksternal organisasi, yaitu semua kegiatan diluar organisasi yang berhubungan dengan organisasi Perguruan Tinggi.
        Disamping itu unsur pemimpin juga merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu organisasi Perguruan Tinggi, sebagaimana kita ketahui terbentuknya suatu organisasi yang relefan adalah bergantung pada kepemimpinan yang tepat dan bersama anggota untuk berbuat, guna menuju keselarasan dalam membentuk suatu organisasi. Hal utama yang menunjang pembangunan organisasi adalah taraf kerja yang maksimal dari semua anggota dalam suatu organisasai demi mencapai tujuan yang telah di rancang. Perilaku Perguruan Tinggi secara global dikategorikan adalah segala bentuk kegiatan elemen Perguruan tinggi didalam mendukung kegiatannya sehingga mampu memberikan value/nilai Perguruan Tinggi terhadap elemen internal maupun eksternal organisasinya.
        Perguruan Tinggi harus mampu melaksanakan konsep manajemen atas dasar sasaran, demikian juga dengan pendekatan pengembangan Perguruan Tinggi atas dasar sasaran. Untuk mencapai sasaran yang eksplisit, tentunya Perguruan Tinggi se-maksimal mungkin dapat menentukan tindakan, tugas ataupun petunjuk manajemen yang sesuai dengan kebutuhan Perguruan Tinggi. Namun seperti yang kita lihat bahwa masih ada Perguruan Tinggi yang belum mampu melaksanakan total kualitas dari sebuah manajemen yang di operasionalkanya, seperti :
  • Perguruan Tinggi belum mampu memahami permasalahan yang ada pada lingkup organisasinya, belum mengenali siapa Stakeholders dan peranannya terhadap kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan kebijakan yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi.
  • Perguruan Tinggi belum mampu mengembangkan alternatif penyelesaian masalah belum mampu melihat dengan jelas dan transparan berbagai masalah yang terjadi, sehingga tidak dapat mengumpulkan fakta / informasi, tidak dapat melakukan penilaian atas kemungkinan dari alternatif penyelesaian masalah, tidak melakukan konsultasi dengan para stakeholders guna mencapai penyelesaian, bekerja sama dengan pihak luar apalagi mengelola resiko yang dihadapai.
  • Kebijakan yang telah diformulasikan oleh Perguruan Tinggi, tidak didahului dengan penilaian, sejauh mana keberhasilan kebijakan itu mampu menghadapi segala permasalahan yang terjadi guna menyesuaikan terhadap tindakan yang akan dilakukan agar mampu memberi solusi terhadap permasalahan yang akan timbul.
        Guna membawa perubahan Perguruan Tinggi kearah yang lebih baik dan siap menghasilkan intelektual muda yang Sanggup bersaing di Era Globalisasi sekarang ini, ada beberapa konsep serta proses pengelolaan kebijakan pada organisasi Perguruan Tinggi yang perlu dilakukan. ( dari beberapa sumber : Brian H, Lewis A. Gun, Grindle, James A.F. Stoner serta Sugandha dan Sutanto).
  1. Perguruan Tinggi harus memahami atas 2 (dua) jenis “lingkungan”, yaitu lingkungan internal dan lingkungan external. Makin besar suatu organisasi, makin kompleks pula bentuk, jenis dan sifat interaksi yang terjadi dalam menghadapi ke dua jenis “lingkungan” tersebut.
  2. Perencanaa pembangunan Perguruan Tinggi merupakan proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan pembangunan berupa kebijakan dan program strategi dan menetapkan metode-metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi kebijaksanaan telah diimplementasikan. Dan perencanaan pembangunan merupakan proses yang menghasilkan suatu out-put untuk dijadikan petunjuk pelaksanaan kegiatan organisasi yang mengarah pada semua bentuk program, kegiatan dan kegiatan dimasa depan.
  3. Perlunya Perguruan Tinggi yang Kompoten, yang memiliki otoritas yang memadai, yang mampu melihat dan melakukan diagnosa masalah dengan berbagai alternatif solusi mengatasi permasalahan yang tepat, kemampuan prediktif, dengan mampu mengatasi juga masalah – masalah ikutan atau dampak dari penyelesaian masalah – masalah sebelumnya ( langkah – langkah drastis, komprehensif dan langkah perubahan gradual dan bertahap ).
  4. Harus mampu menghilangkan kesenjangan antara stakeholders dengan kesenjangan kebijakan dan kesenjangan yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi serta kesenjangan persepsi masyarakat.
  5. Harus mampu melakukan “ critical strategic issues analysis “ yang potensial yang berdampak, baik internal maupun eksternal terhadap kinerja organisasi Perguruan Tinggi, dengan menyediakan metode yang terstruktur untuk menganalisa isu – isu yang potensial tersebut.
  6. Perguruan Tinggi harus memiliki Good Governance, yang mempunyai hubungan yang sinergis dan konstruktif antara Perguruan Tinggi, pemerintah, sektor swasta dan masyarakat, yang memiliki karateristik partisipasi, mengikuti aturan hukum, terbuka, bertanggung jawab, perhatian, adil, efektif dan efisien, serta akuntable dan visi yang strategis.
  7. Pemimpin Perguruan Tinggi haruslah pemimpin yang muda berkarya muda berkualitas, yang tanggap terhadap perubahan lingkungan, menerima pentingnya masalah dan perlunya penyesuaian serta perubahan dan dengan sungguh – sungguh mencari penyelesaian. Pemimpin harus siap dan mau menerima serta mampu menghadapi perubahan dengan merubah aspek – aspek, tata cara serta sistimatika pengelolaan Perguruan Tinggi yang dirasa perlu untuk dirubah. Tentu ini merupakan masalah yang bisa menjadi dasar pertimbangan dan tolak ukur bagi para stakeholders dan masyarakat, karena pemimpin adalah bagian dari brand/merek dan core product sebuah organisasi. Apabila berkualitas, berdedikasi tinggi dan bertanggung jawab pemipinnya, maka seperti itulah seluruh elemen dibawahnya termasuk intelektual muda yang dihasilkan.
  8. Dan sangat disadari bahwa salah satu aspek yang paling umum dari organisasi yang rusak adalah perhatian dari pihak pimpinan yang sangat kurang. Apabila hal ini terjadi, pimpinan yang professional pun akan jatuh, jika hal ini terjadi. Namun ini lebih sering terjadi pada manager yang kurang pengalaman, baik pengalaman praktek, pemahaman terhadap konsepsional tentang praktek pengelolaan atau tingkah laku organisasi, termasuk bagaimana membangun moral para staf, memfokuskan perhatian pada pekerjaan administrasi, merapatkan barisan dengan kegiatan rapat rutin untuk mengetahui secara kongkrit kelemahan serta hambatan–hambatan, sehingga dapat diketahui gambaran masa depan yang jauh kedepan dari sebuah organisasi.
  9. Pemimpin harus mampu membentuk sebuah kerjasama dalam berorganisasi, oleh karenanya demikian, sumber daya dari pada seorang manajer adalah hal yang sangat penting didalam sebuah organisasi. Sisi lain yang sangat perlu untuk diperhatikan didalam manajemen prilaku organisasi adalah bagaimana pola pikir seluruh elemen dalam organisasi khususnya the man behind the job harus bersinergi dengan manusia yang lain dalam lingkup organisasi sehingga mampu terbentuk Team Work yang baik yang mendukung pelaksanaan kegiatan organisasi sehingga rencana program serta tujuan akhir dari organisasi Perguruan Tinggi yaitu menciptakan Intelektual Muda yang kompeten dan siap bersaing pada era sekarang ini dapat tercapai.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More